"Bukan Urusan Saya" VS "Saya Prihatin"

Kumpulan berita tentang Jokowi - Foto : @hafidz_ary
Presiden sebagai pemimpin Negara memang menjadi tokoh yang posisinya serba sulit. Sebagai tokoh yang diharap menjadi teladan dalam tiap ucap dan lakunya, Presiden sungguh diharap publik menjadi tokoh yang tiap ucapnya dapat dipegang dan dipercaya, tiap lakunya menjadi teladan rakyat.

Sebagai yang dipimpin, rakyat berhak memiliki penilaian atas ucap dan laku para pemimpinnya. Rakyat juga punya hak absolut untuk membandingkan para presidennya. Dan inilah yang terjadi di dunia maya hari ini. Netizen membandingkan Presiden Jokowi dan (mantan) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jika dulu Pak SBY punya pernyataan standar  “Saya Prihatin”, dan oleh karenanya netizen kerap mengecam pernyataan tersebut karena seolah hanya bisa prihatin tanpa bisa memberi solusi, maka kini ada pernyataan yang nampaknya lebih tak manusiawi, yang diucapkan Presiden Joko Widodo, yaitu “Bukan Urusan Saya!”.

Soal ‘adu tengil’, mungkin Presiden Jokowi lebih unggul. Ucapan “Bukan urusan saya”, yang kerap dimunculkan dalam kondisi-kondisi yang sungguh memerlukan tindakan segera dari seorang Presiden, membuktikan bahwa Jokowi tak memahami esensi kedudukannya sebagai Presiden.

Sementara ucapan “Saya Prihatin” milik SBY justru lebih nampak mengedepankan sisi kemanusiawian seorang Presiden yang welas asih.

Mari bandingkan beberapa peristiwa saat kedua “pernyataan sakti” tersebut diucapkan.

Dilapori kerusakan Transjakarta ; Jokowi ; Sudahlah, bukan urusan saya lagi


Dilapori kerusakan Transjakarta, Jokowi jawab : "Sudahlah, bukan urusan saya lagi".

Atau yang ini..
Ilustrasi - Foto : Riset

Begitu banyak hal yang semestinya menjadi tanggungjawab Jokowi, namun dengan mudah, ia menjawab "Bukan urusan saya".

Sama hal nya dengan para pedagang di Tanah Abang yang dikecewakan oleh Jokowi. Dengan gagah, Jokowi mengusir para pedagang dan memindahkan mereka ke lokasi baru. Namun ketika jembatan penghubung ke lokasi baru tersebut rusak, dengan mudah Jokowi bilang : "Bukan urusan saya!"



Ini hal terakhir yang memicu kemarahan netizen. Ketika terjadi demo penolakan kenaikan BBM di Makassar, terjadi bentrok dengan aparat kepolisian yang menyebabkan jatuhnya korban meninggal. Ketika dilapori ada korban meninggalm dengan ringan Jokowi menjawab : "Itu urusan kepolisian. Bukan urusan saya".

Coba bandingkan dengan pernyataan (mantan) Presiden SBY ini. SBY yang kerap mengucap kata "Saya prihatin", memang juga kerap dikecam oleh netizen. Namun marilah melihat sejenak, hal-hal apa sajakah yang menyebabkan keprihatinan seorang SBY.








Dari contoh-contoh di atas, nampak jelas, SBY memprihatinkan isu-isu kemanusiaan sementara Jokowi cenderung ‘lepas tangan’.

Celakanya, pemimpin yang sering lepas tangan itulah yang kini memimpin negara ini. Dengan memiliki Presiden yang sering mengatakan "Itu bukan urusan saya", ke mana negeri ini akan dibawa? [*]

0 Response to ""Bukan Urusan Saya" VS "Saya Prihatin""

Posting Komentar